Soto Bandung

D’Story:

Dikasih lobak, oleh-oleh tetangga yg habis dari Cibodas. Sampe 3 hari cuma didiemin karena ga tau mo diapain.

Browsing sana-sini, kekna yg cucok di hati adalah Soto Bandung. Baiklah mari kita trial and error, resepnya hasil kompilasi plus ekperimen dikit.

Bahan:

  • 500 gr daging sandung lamur.
  • Kaldu sapi, saya pakai air bekas merebus daging.
  • 1 bh lobak, ukuran sedang, kupas, iris tipis-tipis. Rebus sebentar, sampai setengah matang.
  • Daun bawang, iris tipis.
  • Minyak goreng untuk menumis.
  • Air secukupnya.

Bumbu:

  • 7 sg bawang merah, iris tipis.
  • 4 sg bawang putih, iris tipis.
  • 2 cm jahe, digeprek.
  • 1 btg sereh, digeprek.
  • Garam, gula, merica bubuk, penyedap rasa secukupnya.

Pelengkap:

  • Bawang goreng.
  • Seledri, iris halus.
  • Kacang kedelai goreng (saya ga pake karena ga doyan).
  • Emping melinjo (ga pake jg, ntar asam urat).
  • Sambal rawit dan jeruk nipis.

Cara Memasak:

  1. Rebus daging dengan air secukupnya sampe empuk dan matang. Angkat, tiriskan dan potong dadu. Air sisa rebusan jangan dibuang, bisa dipakai untuk kaldu.
  2. Tumis bawang merah dan bawang putih sampai harum. Madukkan jahe dan sereh. Tambahkan air kaldu. Masak hingga mendidih.
  3. Masukkan daging sapi, garam, gula dan penyedap rada.
  4. Sesaat sebelum diangkat, masukkan irisan lobak dan daun bawang.
  5. Angkat dan hidangkan. Jangan lupa tambahkan bahan pelengkapnya, seledri, bawang goreng, sambal rawit dan jeruk nipis. Kacang kedelai dan emping optional yaaa.

Hasil Akhir:

Kalau soal rasa yummy deh, Bara aja lahap banget makannya. Sayang dagingnya kurang empuk dikit, mungkin kurang lama masaknya ato perlu digepuk-gepuk dulu kalik. 

BTW kebanyakan referensi malah bingung, kok ga ada yg sama yaaa. Akhirnya tabrakin aja, maapkeun saya.

 Oke deh next time dicoba lagi

Pecak Anak Ikan Nila

Pecak Anak Ikan Nila

D’Story

Punya tetangga hobi mancing itu enak lho. Kaya kemarin, saya kecipratan ikan hasil pancingan si tetangga. Ikan Nila yg masih imut-imut. Tadinya mau dimasak bumbu acar, eh jadinya malah di pecak 😀

Bahan:

  • Ikan Nila
  • 2 btr jeruk nipis
  • 250 cc Santan dari 1/2 butir kelapa (saya pakai santan Kara)
  • Daun salam, daun jeruk, laos dan serai secukupnya
  • Daun kemangi
  • Minyak untuk menumis
  • Garam, gula dan royco

Bumbu Halus:

  • 7 sg bawang merah
  • 3 sg bawang putih
  • 3 bh cabai merah (saya ga pakai)
  • 5 bh cabai rawit (karena krucil ikutan makan, cabai rawitnya ga saya halusin)
  • 2 cm kencur
  • 3 btr kemiri, disangrai dulu

Cara Membuat:

  1. Bersihkan ikan nila (saya serahkan ayahnya Bara untuk urusan satu ini). Setelah bersih lumuri dengan air perasan jeruk nipis dan garam. Diamkan +/- 15 menit. Lalu goreng sampai matang.
  2. Tumis bumbu yg sudah dihaluskan. Setelah harum masukkan daun salam, daun jeruk, serai dan laos. Aduk rata.
  3. Masukan santan, aduk-aduk dan masak sampai mendidih. Tambahkan gula, garam dan royco. Koreksi rasanya.
  4. Sesaat sebelum diangkat masukkan ikan Nila dan daun kemangi. Diamkan sebentar supaya bumbu meresap ke dalam ikan, angkat dan hidangkan.

    Note:

    Biasanya pecak disajikan dengan cara menyiramkan bumbu diatas ikan yg sudah digoreng sesaat sebelum dihidangkan, sehingga saat dimakan masih krenyes-krenyes. Tapi saya lebih suka ikannya agak nyemek-nyemek, lebih berasa klo kata saya sih.